Kopi Luwak, Termurah di Dunia?

Bagi penikmat kopi, nama kopi luwak tentu sudah tidak asing lagi. Konon, kopi luwak adalah kopi paling nikmat sekaligus termahal di dunia yang membuatnya tersohor seantero jagad. Kopi Luwak adalah seduhan kopi yang menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/ musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak.

Luwak mencari buah kopi pilihan, mencerna dan mengeluarkan sisanya berupa biji kopi. Hal ini menyebabkan kopi luwak dapat disebut berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam tubuh luwak. Hal inilah yang menyebabkan biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 (Rp 900 ribuan) per 450 gram.

Beberapa waktu yang lalu saya melihat iklan “KOPI LUWAK” di televisi, Luwak White Koffie, mungkin anda juga sudah pernah melihatnya. Secara kebetulan, saya melihat produknya di supermarket. Harganya sekitar 9000an per bungkus dengan isi 10 sachet, mungkin harga ecerannya 1000 rupiah per sachet. Karena lumayan murah dan ingin mencoba kopi luwak, saya pun membelinya.

Rasanya lumayan enak, saya suka, entah dengan klaimnya yang tidak menyebabkan perut kembung. Namun ada yang sedikit mengganjal setelah melihat kemasannya, tak ada keterangan kalau kopi tersebut adalah hasil fermentasi dari hewan Luwak, hanya ada merk dan gambar Luwak di kemasannya. Karena penasaran, sayapun menunggu iklannya kembali di tivi. Saya pun browsing iklannya di youtube untuk memastikan kembali betulkah ini kopi luwak (hasil fermentasi luwak) atau bukan.

http://www.youtube.com/watch?v=GBklqDQDBIY

Setelah memperhatikan iklannya, memang tidak dijelaskan kalau kopi berasal dari fermentasi luwak, hanya disebutkan kopi diolah dengan teknologi tinggi. Kopi diklaim tidak menyebabkan sakit lambung dan jantung berdetak kencang. WHITE KOFFIE diproduksi dengan mesin berteknologi Cold Drying dari Jepang yaitu melalui proses pembekuan atau pendinginan hingga -40 derajat Celsius yang mampu menghilangkan asam gastric penyebab nyeri lambung hingga 80% namun caffein masih tetap bisa dipertahankan 100%. Tidak ada embel-embel hasil pengolahan dari hewan luwak.

Ternyata, kopi yang saya beli tersebut seperti yang diiklankan adalah kopi dengan MERK “KOPI LUWAK”. Ternyata kopi “Luwak White Koffie” cuma nama produknya saja. Luwak White Koffie ternyata dibuat dari biji kopi arabica biasa tanpa proses pengolahan kopi oleh luwak. Untuk kopi luwak hasil pengolahan kopi oleh luwak juga ada, cuma namanya mungkin bukan “Luwak White Koffie”. Untuk info lengkapnya bisa baca langsung di http://blog.kopiluwak.org. Entah dengan alamat web http://whitekoffie.com/ yang tercantum dalam kemasannya, webnya berbahasa China. Anda bisa tafsirkan sendiri ini produk China atau Indonesia.

Walaupun tidak termasuk penipuan, saya cukup terkecoh dengan iklan “KOPI LUWAK” ini. Hampir saja saya memproklamirkan KOPI LUWAK WHITE KOFFIE sebagai kopi luwak termurah didunia. Saya salut dengan manajemen pemasaran produk, memilih brand yang sangat tepat untuk produk kopinya. Entah berapa harga lisensi brandnya. Saya jadi teringat dengan brand lain yang setengah hidup membangun brand produknya, Contohnya kopi KAPAL API yang di warung kopi pun orang-orang belum menyebut merk kopi tersebut untuk memesan kopi, paling hanya “kopi” biasa. Mungkin baru beberapa brand terkenal yang menggeneralkan semua produk selain brand tersebut. Contohnya, anda cukup bilang INDOMIE kalau ingin membeli mie instant atau mengatakan BAYCLIN untuk pemutih pakaian. Anda cukup bilang KOPI LUWAK untuk LUWAK WHITE KOFFIE? Entahlah.

Intinya, TELITI IKLAN SEBELUM MEMBELI.

Copasan : wikipedia, youtube