Komentar ke-1000

komentar ke 1000

Saya menyukai statistik, tapi tidak menyukai perhitungan (hitung-hitungan, bukan cari perhitungan). Saya hanya menyukai fenomena statistik saja, melihat fakta dibaliknya. Selain kerjaan kantor yang membutuhkan hitungan statistik yang akurat, kesukaan mengutak-atik blog membuat saya sering berjumpa dengan angka statistik. Seperti juga di blog ini, kalau tidak ada kerjaan dan dapat koneksi internet, saya sering menengok statistik di blog ini. Mulai dari berapa angka kunjungan ke blog ini, hari apa saja ramai pengunjung, postingan apa yang paling sering dibaca, hingga berapa jumlah komentar yang masuk.

Ngomong-ngomong soal komentar di blog ini, memasuki tahun ketiga komentar di blog ini baru saja menginjak empat digit alias seribu komentar. Memang sangat sedikit dibanding blog anda-anda sekalian yang meraup banyak komentar. Maklumlah isi postingan blog ini tidak penting, abal-abal, membuat pengunjung malas meninggalkan komentar. Satu postingan, untung baik kalau ada satu komentar. Dari 1000 komentar tersebut, itupun hanya beberapa teman yang sering berkunjung yang memberi komentar, itupun kesini mungkin karena kunjungan balik. Saya pun tak menghitung dari 1000 komentar tersebut ada berapa komentar dari saya sendiri untuk membalas komentar pengunjung. Satu diantara sedikit teman yang rajin berkomentar adalah mas Dani (bukan Ahmad Dani Dewa 19). Lihat saja beberapa postingan terakhir, hampir semua ada komentar beliau. Dan siapakah yang memberi komentar ke-1000 di blog ini? mas Dani juga! hehehehe… sungguh suatu kehormatan bagi saya selalu dikunjungi secara rutin oleh mas Dani.

Melalui postingan ini juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mas Dani dan agan-agan sekalian yang rela berkunjung ke blog ini yang rela berkomentar ataupun sekedar setor muka. Jangan bosan-bosan berkunjung kesini, maaf di postingan kali ini tidak ada giveaway-giveawayan. Terima kasih mas Dani, dan selamat ulang tahun ๐Ÿ™‚

2 thoughts on “Komentar ke-1000

  1. Mas dhani emang rajin komen2 hehe..

    dan saya pasti sudah jadi komentator keseribu sekian ya hehe

  2. Huwaaaaaa. Terharu Maaaas. Hihihihi. Saya sukanke sini karena sering dikasih cerita gimana Makassar. Kayak saya sendiri yang mengelilingi Makassar baca ceritanya Mas Muhyasir ini. ๐Ÿ˜€

Leave a comment